Ennam
Monday, March 23, 2015
Sunday, March 22, 2015
Rindang dan Sejuknya Alun-alun Kota Probolinggo
Alun-alun Kota Probolinggo
merupakan salah satu tempat hiburan alternatif yang banyak dikunjungi oleh
masyarakat. Alun-alun Kota Probolinggo terletak di tengah kota, sehingga
sangat memudahkan masyarakat untuk berkunjung.
Selain lapangan, di Alun-alun Kota
Probolinggo juga terdapat wahana atau taman bermain untuk anak-anak. Tidak
ketinggalan juga disediakan taman bunga yang semakin menambah keindahan dan
keasrian Alun-alun Kota Probolinggo. Hal inilah yang sering membuat masyarakat
menjadi gemar melakukan olahraga bersama pada setiap hari Jumat dan Minggu.
Biasanya di bagian depan luar
gerbang Alun-Alun, ada berbagai jajanan. Selesai berolahraga kita bias mencoba
jajanan ringan. Tunggu apa lagi, Alun-alun
Kota Probolinggo rindang dan sejuk sangat nyaman untuk tempat bersantai ria.
Alun alun adalah tempat yang terletak di tengah tengah
kota, dimana merupakan pusat kegiatan
dari Kota itu sendiri. Contohnya alun alun yang ada di Kota Probolinggo, Alun
alun ini pun sangat berperan penting dalam pengembangan kota itu sendiri karena
hampir seluruh kegiatan yang bersifat ‘akbar’ diadakan di alun alun.
Alun alun adalah tempat yang terletak di tengah tengah
kota, dimana merupakan pusat kegiatan
dari Kota itu sendiri. Contohnya alun alun yang ada di Kota Probolinggo, Alun
alun ini pun sangat berperan penting dalam pengembangan kota itu sendiri karena
hampir seluruh kegiatan yang bersifat ‘akbar’ diadakan di alun alun.
Kali
ini, Saya akan membahas dan Sharing tentang alun alun yang ada di Probolinggo. Kita mulai
dari pintu gerbang bagian depan. Alun alun memiliki 4 pintu masuk, lewat Utara,
Barat, Timur, dan Selatan. Biasanya, di pinggiran Alun alun, pasti ada kereta (biasanya saya menyebutnya Sepur-sepuran) yang
diminati banyak pengunjung, mulai dari Dewasa sampai anak anak. Sepur
sepuran ini sendiri ber-operasi mulai sore hingga malam hari.
Alun
alun di Kota Probolinggo pun memiliki banyak sejarah. Untuk memperingati sejarah
tersebut, dibuatlah monumen maupun patung sebagai simbolis akan sejarah itu
sendiri.
Di Alun alun juga tersedia 2 pancuran air yang cukup besar, dan di tengah tengahnya terdapat banyak patung angsa, ada juga air mancur yang berbentuk seperti tanaman lidah buaya apa lagi di pinggiran 2 pancuran air tersebut di beri kursi, wah.. jadi terkesan 'nyaman' untuk yang satu ini. Selain kita bisa ber istirahat, kita juga bisa berfoto-foto di depan pancuran air tersebut dan bisa melihat betapa indahnya patung angsa beserta diorama ombaknya.
Didalam alun alun juga terdapat pendopo, pendopo ini kerap
sekali digunakan oleh kaum remaja untuk ber explore tentang bakat
mereka, seperti Beat box, fans dari JKT48, Shuffle, Break dance, dan
macam macam. Biasanya, mereka kumpul pada saat malam minggu, hanya untuk
memeriahkan alun alun dan menghibur pengunjung.
Bagaimana? Keren bukan Alun-Alun Kota Probolinggo! ayo berkunjung ke
Alun-Alun Kota Probolinggo bersama keluarga dan sanak saudara anda.
Apalagi jika Sabtu malam minggu dan Minggu pagi ada bazar murah! Mulai dari Sandang, Pangan dan masih banyak lagi. Dan tidak lupa juga kalau di pagi hari pasti diadakan senam bersama
Selamat Berkunjung dan Menikmati !!! :)
Saturday, March 21, 2015
Sekolah kami (SMPN 7 Probolinggo) adalah sekolah yang berprestasi. di bidang akademik maupun non akademiknya, terutama di bidang Lingkungan Hidup.
SMPN 7 sudah menjadi sekolah Adiwiyata tingkat Kota, Provinsi dan Nasional :)
Lingkungan sekolah kami Bersih, Hijau, Sejuk, Nyaman, serta Pemilahan sampah pada tempatnya yang sudah tepat. Itulah salah satu faktor yang bisa membuat sekolah kami menjadi sekolah Adiwiyata Nasional.
Berikut ini cuplikan mengenai Lingkungan SMP Negeri 7 Probolinggo.
Blog ini dimiliki oleh 2 siswi SMP NEGERI 7 PROBOLINGGO
yaitu kami Adinda Namira R.(yang pake baju putih) dan Erda Firasd A.(yang paku baju biru)
Kami adalah teman seperjuangan, kami sama-sama siswi 9A. Tapi tidak sebangku :)
Kami memiliki nama panggilan yang cukup unik mungkin (Ena dan Nam) nama yang tidak pernah terlintas
kami kembar,ahh tidak mungkin lah kita beda orang tua jugak
, kita udah deket banget mungkin ngga bisa terlepaskan :D
alay bnget omongannya :D kita cuma sebatas temen deket doang kok :)
sampai disini dulu perkenalan kita :D
trima kasih sudah mau mengunjungi blog kami :D
untuk mengetahui lebih lanjut, silahkan kunjungi Link di bawah ini :
klik di sini
Thursday, February 5, 2015
Informasi Mengenai Adiwiyata
A. Gambaran Umum Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Indonesia.
Pada awalnya penyelenggaraan PLH di Indonesia dilakukan oleh Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta pada tahun 1975. Pada tahun 1977/1978 rintisan Garis‐garis Besar Program Pengajaran Lingkungan Hidup diujicobakan di 15 Sekolah Dasar Jakarta. Pada tahun 1979 di bawah koordinasi Kantor Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Meneg PPLH) dibentuk Pusat Studi Lingkungan (PSL) di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, dimana pendidikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL mulai dikembangkan). Sampai tahun 2010, jumlah PSL yang menjadi Anggota Badan Koordinasi Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) telah berkembang menjadi 101 PSL. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departeman Pendidikan Nasional (Ditjen Dikdasmen Depdiknas), menetapkan bahwa penyampaian mata ajar tentang kependudukan dan lingkungan hidup secara integratif dituangkan dalam kurikulum tahun 1984 dengan memasukan materi kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam semua mata pelajaran pada tingkat menengah umum dan kejuruan. Tahun 1989/1990 hingga 2007, Ditjen Dikdasmen Depdiknas, melalui Proyek Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) melaksanakan program Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup; sedangkan Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) mulai dikembangkan pada tahun 2003 di 120 sekolah. Sampai dengan berakhirnya tahun 2007, proyek PKLH telah berhasil mengembangkan SBL di 470 sekolah, 4 Lembaga Penjamin Mutu (LPMP) dan 2 Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG).
Prakarsa Pengembangan Lingkungan Hidup juga dilakukan oleh LSM. Pada tahun 1996/1997 terbentuk Jaringan Pendidikan Lingkungan yang beranggotakan LSM yang berminat dan menaruh perhatian terhadap Pendidikan Lingkungan Hidup. Hingga tahun 2010, tercatat 150 anggota Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL, perorangan dan lembaga) yang bergerak dalam pengembangan dan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup. Sedangkan tahun 1998 – 2000 Proyek Swiss Contact berpusat di VEDC (Vocational Education Development Center) Malang mengembangkan Pendidikan Lingkungan Hidup pada Sekolah Menengah Kejuruan melalui 6 PPPG lingkup Kejuruan dengan melakukan pengembangan materi ajar PLH dan berbagai pelatihan lingkungan hidup bagi guru‐guru Sekolah Menengah Kejuruan termasuk guru SD, SMP, dan SMA.
Pada tahun 1996 disepakati kerjasama pertama antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, yang diperbaharui pada tahun 2005 dan tahun 2010. Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata. Program ini dilaksanakan di 10 sekolah di Pulau Jawa sebagai sekolah model dengan melibatkan perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup.
Sejak tahun 2006 sampai 2011 yang ikut partisipasi dalam program Adiwiyata baru mencapai 1.351 sekolah dari 251.415 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se‐Indonesia, diantaranya yang mendapat Adiwiyata mandiri : 56 sekolah, Adiwiyata: 113 sekolah, calon Adiwiyata 103 sekolah, atau total yang mendapat penghargaan Adiwiyata mencapai 272 Sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se‐Indonesia. Dari keadaan tersebut di atas, sebarannya sebagaian besar di pulau Jawa, Bali dan ibu kota propinsi lainnya, jumlah/ kuantitas masih sedikit, hal ini dikarenakan pedoman Adiwiyata yang ada saat ini masih sulit diimplementasikan.
Dilain pihak Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, belum dapat menjawab kendala yang dihadapi daerah, khususnya bagi sekolah yang melaksanakan program Adiwiyata. Hal tersebut terutama kendala dalam penyiapan dokumentasi terkait kebijakan dan pengembangan kurikulum serta, sistem evaluasi dokumen dan penilaian fisik . Dari kendala tersebut diatas, maka dianggap perlu untuk dilakukan penyempurnaan Buku Panduan Pelaksanaan Program Adiwiyata 2012 dan sistem pemberian penghargaan yang tetap merujuk pada kebijakankebijakan yang telah ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud. Oleh karenanya diharapkan sekolah yang berminat mengikuti program Adiwiyata tidak merasa terbebani, karena sudah menjadi kewajiban pihak sekolah memenuhi Standar Pendidikan Nasional sebagaimana dilengkapi dan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 tahun 2005, yang dijabarkan dalam 8 standar pengelolaan pendidikan.
Dengan melaksanakan program Adiwiyata akan menciptakan warga sekolah, khususnya peserta didik yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendukung dan mewujudkan sumberdaya manusia yang memiliki karakter bangsa terhadap perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di daerah.
B. Pengertian dan tujuan Adiwiyata
ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita‐cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
C. Prinsip‐prinsip Dasar Program Adiwiyata
Pelaksanaan Program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar berikut ini;
- Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.
- Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif
D. Komponen Adiwiyata :
Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 (empat) komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata. Keempat komponen tersebut adalah;
- Kebijakan Berwawasan Lingkungan
- Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
- Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif
- Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
E. Keuntungan mengikuti Program Adiwiyata
- Mendukung pencapaian standar kompetensi/ kompertensi dasar dan standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah.
- meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi.
- Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif.
- Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai‐nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar.
- Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meIalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan di sekolah.
F. Target Pencapaian Program Adiwiyata sampai dengan 2014
Sebagai upaya menanamkan nilai budaya dan peduli lingkungan di sekolah yang lebih banyak di wilayah Indonesia, maka perlu ditetapkan sebuah target pencapaiannya. Target pencapaian jumlah sekolah Adiwiyata dari tahun 2012 sampai tahun 2014 adalah 6.480 sekolah
Subscribe to:
Comments (Atom)





